Sengaja saya kumpulkan semua puisi dari berbagai sumber. Yaitu
kumpulan puisi politik, hukum, korupsi. Beberapa puisi dibawah ini merupakan sebuah karya anak bangsa yang selalu berkarya lewat tulisan dan coretan. Ada 10 Puisi dalam postingan ini. Semoga sobat semua bisa memetik amanat dan hikmah dari puisi ini.Yang berupa link
Kumpulan Puisi Syair Politik dan Kritik Terbaru Pemerintahan &
Puisi Kritikan Sosial dan Politik.
Kami orang nggak punya
Emang kami orang nggak kaya
Kami punya hati
Juga harga diri
Orang kaya banyak tingkahnya
Orangkaya banyak mau nya
Kata orang, negeri kita negeri hukum
Yang besar salah pura-pura nggak tau
Yang kecil salah cepat-cepat di hukum
Sakitnya minta ampun
Rezki rakyat kau ambil
Kamu suap orang-orang sipil
Kami ambilkan upil
Lewat mulut supaya kamu mikir
Hey pejabat dasar keparat
Rizki rakyat
Kau simpan rapat-rapat
By:Dalang Wanataka
Bedah Puisi
Unsur Intrinsik:
Tema Puisi: Politik
Rasa atau Perasaan: Marah
Nada: a-b dengan sindiran
Amanat:: jangan korupsi pejabat yang suka korupsi uang rakyat
Pergi mudik memakai taksi
Pulangnya naik motor
Ada partai kampanye berantas korupsi
Eh tahu-tahu kadernya koruptor
Buah duren dicuri maling
Di dekat rumah Mi’ing
Banyak wakil rakyat studi banding
Padahal ke Mall Shoping
Jalan-jalan ke kota Garut
Pulang beli wajit
Mengaku wakil rakyat
Kerjanya cuma cari duit
Soto Bandung soto babat
Di makan dekan lorong-lorong
Mengaku pejabat
Padahal garong
Pergi jalan-jalan di pinggir pantai
Pantainya, pantai Carita
Banyak didirikan partai-partai
Namun rakyat makin menderita
Pisang ambon susah dibeli
Dicari ke sana- ke mari
Hukum di Indonesia bisa dibeli
Yang penting uang dapat selomari
Buka puasa di rumah Pak Amin
Makannya soto babat
Rakyat kurang gizi dan vitamin
Buncit perutnya para pejabat
Buang sampah sambil kuliah
Pulangnya bertemu Ahong
Bersumpah Demi Alloh
Padahal cumah pembohong
Kota Malang Kota Merakyat
Banyak pelancong ingin istirahat
Katanya berjuang demi rakyat
Padahal tetap jadi penjahat
Negeri ini subur makmur, nikmat dipakai istirahat
Murah keliling naik taksi
Subur makmur para pejabat
Duitnya dapat korupsi
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Dewan perwakilan rakyat
Namun hidup tak merakyat
Kepercayaan terjual oleh harta
Hidup bagaikan dewa diatas budak
Hidup diatas penderitaan semua orang
Tak peduli sesama
Bahagia mereka
Duduk manis di gedung DPR
Nyaman kursi membuat jati diri mereka hilang
Nyaman ruang DPR dipenuhi AC kantuk diri ini
Mereka tidur
Dikala rakyat menderita tak mendapatkan kenyamanan
4. Negeri Tanpa Telinga
Hingar bingar
Campur aduk
Hiruk pikuk
Sepak terjang
Benci dendam
Silang sengketa
Kacau balau
Ya… begitulah negeri ini
Negeri yang pekak dan tuli
Negeri yang mungkin pernah mati
Lalu hidup lagi
Dalam rupa setengah jadi
Negeri tanpa telinga
Muncul komisi pemberantasan korupsi
Namun pionirnya justru ambisi membela diri
Terpilih pemegang kursi baru DPR RI
Namun rapatnya sambil tiduran bahkan nonton blue movie
Ditetapkan banyak kebijakan guna perbaiki negeri
Tapi malah bingung bagaimana cara mengaplikasi
Disahkan banyak Undang-undang monopoli
Malah bikin rakyat miskin dan terkebiri
Kami butuh negeri yang bisa mendengar
Sehingga...
Buruh sejahtera
Petani bahagia
Guru bermartabat
Koruptor tobat
Aparat tidak keparat
Wakil rakyat merakyat
Pelajar ter
pelajar
Pemimpin bukan wayang
Inilah nasib hidup di negeri tanpa telinga
Merdeka tapi tak benar-benar merdeka
Oleh: Rochmatul Hidayah
5. 1 jam bersama rakyat
Berkacamatalah dengan pantatku
Namaku bukan untukmu
Tempatkanlah.
Di sisi mana.
Cari sendiri, kau bukan binatang
Tak perlu di atur seperti binatang
Cumi – cumi jalan miring
Kau lebih pandai dari cumi – cumi
Jalanmu lurus tapi berbau busuk
Lidahmu mengambang
Di lalap api kebohongan
Aku berdiri disini.
Menyaksikan dengan rakyat
Betapa indahnya tenggorokanmu
Berbicara tentang kebohongan
Perutmupun ikut bicaca
Penamupun ikut bicara
Jarimupun ikut bergerak
Kakimupun menyertainya.
Mata telinga mu pun jadi saksi
Mulutmu tidak bisa diam
Hambir sama dengan ketutku
Berbau busuk.
Pantatku lebih indah dari mulutmu
Aku berdiri.
Menyaksikan kepahitan rakyat
Aku pun tidak bisa berbuat apa – apa
Kalian lebih tau dari pada aku
Ini suara kami.
Meraung – raung
Tidak seperti kalian menjilat – jilat
Pantatku yang menjijikkan
Semoga kalian mendengar
Tak mengurusi perut kalian lagi
By : Dalang Wanataka
6. Wanita Berkerudung Begitu Anggun
Rembulan idaman telah mati
Tak menerangi hati
Tak juga mencerahkan jiwa mendung
Rembulan itu berkerudung
Tapi sayang sekarang sudah mengandung
Tanpamu sepi
Sesepi kuburan
Jiwa ini tak cerah
Tak secerah mentari pagi
Biasanya aku tersenyum
Menyapamu lewat maya
Sekarang hampa terasa
Harapan itu telah sirna
wahai wanitaku berkerudung
Bahagialah kamu dengan dirinya
Suasana mu penuh dengan bahagia
By: Dalang Wanataka
7. AKU KANGEN TANAH LAMPUNG BARAT
Mekar putih diatas bukit
Terlihat menawan
Pucuk gunung sapu bersih
Tak ada perawan atau pun perjaka
30 tahun berlalu terjamah
tutup
buka
tutup
buka
tup-buk
buk-tup
Terkesan seperti orang kurang permainan
Terlihat jalan melingkar
Simbolis menawan diujung bukit perawan
Begitu anggun bibir tipis jalan dipinggir bukit
Tercurah hujan beramai-ramai menggenangi siring sawah sampai kali
Gunung begitu rancu
Terjamah lagi oleh mu
Sepihan ranting jadikan kayu bakar
Rumput alami tak ada lagi
Dari sana bisa hidup
Gunung bisa hidup
Bukit bisa hidup
Jalan bisa hidup
Dari sela-sela bukit gunung saku celana terisi
Rumah terisi
Halaman terisi
Rekening terisi
Begitu agung tanah say betik
Lampung punya lampung bisa
By: Dalang Wanataka
8. Kami Bangsa Indonesia Pejuang Pahlawan
Aku tak gentar membawa kebaikan
Aku tak gentar membela kebajikan
Aku membela kemerdekaan ini dengan darah
Aku berjuang demi negara tercinta ini
Indondesia merdeka
Indonesia tumpah darah ku
Indonesia negeriku
Indonesia tanah kelahiran ku
Indonesia akan ku pertahankan
Menangis darah bercucuran darah
Gempar melimpar diujung senapan
Melintar sabetan peluru menembus jasad
Tak peduli demi negeri ini
Sorak sorai hembusan peluru berterbangan
Kami bangsa indonesia
Merdeka merdeka merdeka
9. Dongeng Palsu
Peduli apa mereka
Suci saja tidak
Merembahkan diri di tempat
Bercakap tak mengarah
Mencari yang tak ada
Menanti yang tak pasti
Bosan degar bicara mu
Hanya logat itu-itu saja
Pasrahku kian menjadi ditengah keraguan
Membongkar kedok kepalsuan jiwa
Sebenarnya kau tak suci lagi
Membakar amarah tanpa sebab
Kepalsuan itu
Menari indah disetiap detik
Mengulum waktu tak mau berhanti
Buatku terpasung di rapuhnya harapan semu
Terperangkaplah kau disisi jalan sebelah
Dasar kau bicara
Mendendangkan dongeng mimpi
By: Dalang Wanataka
“ Filem BOkep “
Kau lebih kejam dari teroris
Tubuhmu mungil bugil
Tersebar dimana-mana
Kau bukan bom,bisa meledak
Tapi ledakanmu melebihi bom
Kau tak merusak
Tapi merusak akhlak
Biasa kau dicari
Oleh remaja…..
Mereka penasaran
Apa didalamnya
Belum tau jadi tai!!
Terorismu meraja lela
Kau tidak sekejam teroris biasa
Kau paling kejam teroris biasa
Berlahan-lahan merusak
Menembus dinding kebaikan
Aku berfikir,apakah kau
Masuk surga..?
Allah murka pada kau.
By.Dalang Wanataka
====================================================================
Video Channel
Untuk rujukan puisi keriktikan dan politik yang lain:
- Kumpulan Puisi Syair Politik dan Kritik Terbaru Pemerintahan
- Puisi Kritikan Sosial dan Politik.
Lihat Tentang Pantun:
- Koleksi Pantun Jenaka Guyonan|
- Pantun Jenaka Lucu Gokil|
- Pantun Jenaka Tema Cinta|
- Pantun Tahun Baru Terbaru|
- Kumpulan Pantun Nasehat Edisi Dalang|
- Pantun Nasehat Edisi Dalang|
- Pantun Agama Religi Islam|
- Pantun Agama Islam Terbaru|
- Contoh Pantun Agama Terbaru |
- Perbedaan Pantun, Karmina, Talibun|
- Pantun Jenaka Lucu Gokil