Pengertian dan Jenis Prosa Bahasa Indonesia. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk suatu jenis
tulisan, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi berbeda
dengan
puisi. Bahasa prosa seperti
bahasa sehari-hari. Kata prosa berasal dari
bahasa Latin "prosa" yang artinya
"terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk
surat
kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, essai, artikel serta
berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu
prosa
lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang
belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas
tanpa aturan apa pun.
Menurut
isi/bentuknya Prosa yaitu:
1. Prosa
Fiksi ialah
prosa isinya lebih menekankan unsur-unsur rekaan atau khayalan/imajinasi dan
unsur subyektivitas pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan
pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif.
Contohnya: novel, cerpen, roman dan sebagainya.
2. Prosa
Non Fiksi ialah prosa lebih menekankan obsektivitas sesuai fakta dan realita.
Contohnya: essai, kritik, biografi, autobiografi, sejarah, memoar, catatan
harian da surat-surat.
Berdasarkan perkembangan
zaman prosa dibagi atas prosa lama dan prosa baru
A. Prosa Lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari
sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul
disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan.
Setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke indonesia, masyarakat menjadi akrab
dengan tulisan, bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal. Sejak itulah sastra
tulisan mulai dikenal dan sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam
rentetan sastra indonesia mulai ada. Prosa lama diantaranya hikayat, sejarah, kisah, dongeng. Adapun
bentuk-bentuk sastra prosa lama adalah :
1. Hikayat
Hikayat, berasal dari India dan Arab,
berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta
raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa
yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk
akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah.
Contoh : Hikayat Hang Tuah, Kabayan, si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat
Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
2. Sejarah
Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa
sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan
fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja.
Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat
lama. Contoh : Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun
Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
3. Kisah
Kisah, adalah cerita tentang cerita
perjalanan seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh : Kisah
Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
4. Dongeng
Dongeng, adalah suatu cerita yang
bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai
berikut :
a.
Fabel, adalah cerita lama yang
menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut
sebagai cerita binatang). Contoh : Kancil dengan Buaya, Kancil dengan
Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan
Serigala, Burung bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.
b.
Mite (mitos), adalah
cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau
hal yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Contoh : Nyai Roro Kidul, Ki
Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau
Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dan lain-lain.
c.
Legenda, adalah cerita lama yang
mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh :
Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-lain.
d.
Sage, adalah cerita lama yang
berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan,
kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh : Calon Arang, Ciung Wanara,
Airlangga, Panji, Smaradahana, dan lain-lain.
e.
Parabel, adalah cerita rekaan
yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau
perbandingan. Contoh : Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman,
Bhagawagita, dan lain-lain.
f.
Dongeng jenaka, adalah cerita
tentang tingkah laku orang bodoh, malas atau cerdik dan masing-masing
dilukiskan secara humor.
Contoh : Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dan
lain-lain.
B. Bentuk-bentuk
prosa baru
Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh
sastra atau budaya Barat. Prosa baru diantaranya roman, Bentuk-bentuk prosa
baru adalah sebagai berikut:
1. Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang
mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam
roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai
dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek
kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang,
banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh
segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. Berdasarkan kandungan isinya roman, novel, cerita, riwayat, kritik, resensi, esai. Penjelasan sebagai berikut:
a.
Roman transendensi, yang di dalamnya
terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat
dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir
Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
b.
Roman sosial adalah roman yang
memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan
mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara
Membawa Nikmat oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
c.
Roman sejarah yaitu roman yang
isinya dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau
kehidupan seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St.
Iskandar, Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
d.
Roman psikologis yaitu roman yang
lebih menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku
tokoh utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi
Lembu oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
e.
Roman detektif merupakan roman
yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi
pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus
kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria
oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.
2. Novel
Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian
kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung
konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan
nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya
novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave
Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya
Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus. Ayat-ayat Cinta
3. Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru
yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan
paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan
tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio
Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh
Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh
A.A. Navis.
4. Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi
pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga
pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai
meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J Habibie, Ki Hajar
Dewantara.
5. Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil
karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria
tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
6. Resensi
Resensi adalah pembicaraan /
pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya
bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek
seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan
penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau
dinikmati.
7. Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu
masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya.
Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang
budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut
selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
dan tidak boleh di sentuh oleh siapa pun.
Terimakasih tela membaca artikel tentang Pengertian dan Jenis Prosa baca jugaa artikel tentang Benda Yang Termasuk Najis Menurut Islam
Title : Pengertian dan Jenis Prosa Bahasa Indonesia
Description : Pengertian dan Jenis Prosa Bahasa Indonesia . Prosa adalah karya sastra yang berbentuk suatu jenis tulisan, tidak terikat oleh rima, irama,...